Senin, 09 Mei 2011

Faktor-FaktorPenyebab KecanduanRokok

Kecanduan rokok atau bisa disebut kecanduan
nikotin yang terdapat dalam rokok, memiliki
banyak faktor penyebab. Jika anda memiliki
keinginan untuk menghentikan kebiasaan
merokok, anda perlu mengetahui apa saja faktor-
faktor penyebab kecanduan rokok.
Berdasarkan hasil survey, faktor-faktor penyebab
kecanduan rokok meliputi :
Faktor Sosial
Faktor terbesar dari kebiasaan merokok
dipengaruhi oleh faktor sosial atau lingkungan,
dimana karakter seseorang banyak dibentuk oleh
lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga,
ataupun teman pergaulannya. Bersosialisasi
merupakan cara utama pada anak-anak dan
remaja untuk mencari jati diri mereka. Dengan
melihat apa yang dilakukan orang lain dan kadang
kala mencoba untuk meniru apa yang dilakukan
orang lain. Hal itu merupakan suatu proses yang
terjadi pada remaja untuk mencari jati diri dan
belajar menjalani hidup bersosial. Namun sangat
disayangkan, tidak hanya kebiasaan-kebiasaan
yang baik saja yang ditiru melainkan juga
kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan
merokok.
Jika seseorang yang bukan perokok, hidup atau
berkerja bersama dengan seorang perokok,
secara otomatis salah satunya akan terpengaruh.
Mungkin yang bukan perokok mulai mencoba
merokok, mungkin juga sebaliknya yang perokok
mengurangi konsumsi rokok. Baik disadari
maupun tidak disadari, adaptasi tersebut
dilakukan untuk berusaha menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan berusaha untuk diterima
di lingkungan sosial-nya.
Kebutuhan Menghisap Dan Mengunyah
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk mengisap
dan mengunyah. Kebutuhan ini mulai ada sejak
kita lahir yaitu kebutuhan untuk minum susu, dan
secara berangsur-angsur berkurang dan hilang,
tetapi pada beberapa orang masih ada sampai
dewasa. Beberapa orang menggunakan rokok
atau perangkat merokok dan asap sebagai sarana
untuk memenuhi kebutuhan ini. Ada hipotesis
bahwa kebutuhan ini lebih besar oleh beberapa
orang dewasa kemudian oleh orang lain karena
kebutuhan ini atau beberapa kebutuhan dasar
serupa lainnya, belum sepenuhnya puas pada
masa anak-anak.
Jika anda ingin berhenti merokok, maka ganti
kebutuhan menghisap rokok dengan cara lain.
Misal, diganti dengan permen, atau makanan-
makanan ringan untuk dikunyah, ketika keingin
merokok muncul. Memang, terlalu banyak
mengkonsumsi makanan ringan merupakan
salah satu penyebab obesitas. Namun untuk
proses awal, cara ini dinilai efektif.
Respon Mengulang Otomatis
Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-
kali dan cukup sering, maka akan tercipta pola
pengulangan perilaku tertentu secara otomatis.
Hal ini terutama berlaku jika tindakan tertentu
dilakukan dalam situasi yang tidak
menyenangkan, yang memberikan efek
membuat seseorang merasa lebih aman dalam
kehidupan sehari-hari dan rutinitas.
Seperti pola pengulangan otomatis selalu menjadi
komponen dalam kebiasaan merokok. Kalau anda
ingin berhenti merokok, anda harus mencari tahu
di mana situasi dan lingkungan anda yang
biasanya mengambil sebatang rokok. Kemudian
cobalah untuk menghindari situasi-situasi atau
lingkungan tersebut.
Nikotin Digunakan Sebagai Pengobatan
Nikotin memiliki efek penenang pada perasaan
gugup. Pada saat yang sama memiliki beberapa
efek anti-depresif, setidaknya dalam jangka
pendek, dan itu membuat seseorang merasa
lebih nyaman. Seseorang menderita kegugupan
atau gejala depresi mungkin merasa bahwa
merokok membantu dia melawan gejala
mentalnya. Namun, secara bertahap akan ada
kebutuhan untuk terus meningkatkan dosis
nikotin yang lebih tinggi untuk memberikan efek
yang lebih baik lagi, dan jika ada kekurangan
nikotin di dalam tubuh, saraf atau perasaan
depresif akan muncul lebih besar daripada
sebelumnya.
Untuk memperoleh kepuasan ini, dengan
kebutuhan untuk terus meningkatkan dosis yang
lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang lebih
baik merupakan alasan utama untuk kebiasaan
merokok. Anda harus mempertimbangkan
apakah ini anti-depresif atau efek penenang yang
menjadi alasan anda untuk merokok. Maka anda
harus mencoba untuk mencari cara lain untuk
mencapai efek yang sama. Aktif dalam kegiatan
olahraga atau kegiatan di luar ruangan bisa
mengurangi perasaan depresif anda. Jika
perasaan depresi lebih serius, beberapa
perawatan yang tepat sangat diperlukan, dan
seorang psikolog atau jika perlu psikiater adalah
orang yang tepat membantu anda. Jangan
memberikan pengobatan sendiri, bisa-bisa anda
terjerumus pada narkoba.
Faktor Genetik
Tidak semua orang sangat tergantung pada
nikotin. Ada beberapa orang yang lebih mudah
kecanduan nikotin daripada yang lain, dengan
alasan yang masih susah untuk dipahami. Dan
alasan-alasan tersebut diyakini diwariskan dalam
kode genetik.
Kecanduan Pada Sel Syaraf
Otak secara normal memiliki substansi-substansi
yang memberikan efek penenang dan efek
rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substansi-
substansi tersebut bekerja dengan cara
menempel pada reseptor-reseptor sel-sel saraf.
Dan nikotin memiliki efek yang sama dengan
substansi-substansi tersebut terhadap saraf,
ketika nikotin menempel pada reseptor-reseptor
di sel-sel saraf.
Dengan menempelnya nikotin pada reseptor,
maka otak memproduksi dopamin. Dopamin
inilah yang memberikan efek menenangkan dan
merangsang organ-organ lain, yang memberikan
efek menyenangkan dari merokok. Namun, ketika
nikotin terus menginduksi pelepasan dopamin,
otak secara bertahap mengurangi produksi
dopamin ketika nikotin tidak ada, dan otak akan
merasakan kebutuhan yang lebih besar terhadap
nikotin untuk tetap bekerja normal dan merasa
nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar